Share Glaco rain repellant vs Rain Clear

 gambar 1 - Rain Clear vs Glaco
Perbandingan yang newbie lakukan jauh dari sempurna dan jauh dari ilmiah. Newbie lakukan perbandingan sebagai user saja dan pengamatan, meski begitu tetap mencoba melakukan perbandingan seobyektif mungkin.
Glaco buatan SOFT99, newbie beli di tahun 2007, cukup awet sampai tahun ini baru habis, applynya jarang-jarang dan pas hujan aja sih..... dulu beli 100rb, sekarang harganya 181rb di Ace Hardware. Bentuknya cair, apply nya gampang tinggal tekan dan pad pada botol tinggal diputar-putar saja ke kaca.... tunggu sampai kering berkabut, lap pakai kain.

Rain Clear buatan Glass Science, newbie beli di tahun 2014 ini, seharga 100rb di Ace Hardware, hampir separo dari harga Glaco. Bentuknya gel, applynya kudu pakai aplikator terpisah. Putar-putar di kaca sampai rata dan kalau ada kelebihan dilap pakai kain.
Dari segi harga Rain Clear menang telak apalagi isi kemasannya lebih banyak dibanding Glaco.

gambar 2 - isi kemasan
Rain Clear tertulis GEL 3x Coverage dibanding Cair, isi kemasan 147 mili liter, dibandingkan Glaco yang berbentuk cairan sebanyak 120 mili liter, Rain Clear menjanjikan kehematan pemakaian. Agak susah melakukan perbandingannya, terutama Glaco tidak terlihat seberapa banyak cairan yang tersemprot keluar karena dipencet saat aplikator menyentuh kaca, sedangkan Rain Clear memang terlihat jelas dan sepertinya agak banyak memberikan ke aplikatornya, meski begitu luasan kaca yang bisa dicover oleh Rain Clear cukup banyak asal mengoleskannya tidak terlalu tebal. Mengoleskannya pun sebenarnya tidak perlu terlalu tebal, asal merata saja, karena kelebihannya toh akan dilap oleh kain.
 
 gambar 3 - memanfaatkan aplikator pad glaco untuk oleh rain clear
Terlihat gambar 3, rain clear yang berbentuk gel dioleskan ke aplikator Glaco yang sudah habis.

Kemudahan pemakaian : Mirip-mirip saja pemakaiannya. 
Glaco lebih praktis karena sudah dibekali oleh aplikator pad, dan design botol yang menarik tapi efisien karena cairan yang keluar berada di tengah-tengah pad yang sedang diputar. Botol juga enak dipegang untuk memutar aplikator ke kaca. Hanya saja setelah cairan Glaco mengering di kaca, cukup perlu tenaga untuk membersihkannya agar menjadi clear.
Rain Clear tidak dibekali oleh aplikator pad sehingga perlu kain atau aplikator untuk mengoleskannya. Kebetulan newbie ada botol bekas Glaco, jadinya untuk kemudahan ini relatif sama meski sedikit repot dengan mengoles gel Rain Clear ke aplikator pad. Membersihkan sisa-sisa Rain Clear ternyata sangat mudah dibandingkan membersihkan sisa Glaco. Jadi untuk poin ini Rain Clear sedikit lebih nyaman.

Newbie apply-nya per 23 Feb 2014, tapi ternyata tidak ada hujan yang turun sama sekali sehingga tidak tau performancenya. Tanggal 27 Feb 2014 malam terjadi hujan saat mobil diparkir di luar, di tanggal 28 Feb 2014 paginya newbie coba foto sisa-sisa hujan semalam.
 gambar 4 - sisa hujan semalam
 gambar 5 - sisa hujan semalam
gambar 6 - sisa hujan semalam
Sedikit aneh, apply baru 5 hari tapi butiran air yang ada di kaca tidak benar-benar bulat (gambar 4 dan 5). Newbie sengaja tidak nyalakan wiper dan sempat berjalan sampai 60 kpj.... hasilnya air tidak bisa menyibak sendiri. Pada Glaco dengan kecepatan hampir 60 kpj maka air di kaca depan malah bergerak ke atas seakan-akan melawan gravitasi. Hmmm masa begini yah ?
Malam hari lagi-lagi mobil habis terguyur hujan yang lebat, kali ini sempat berjalan sampai 65 kpj tapi air masih membandel juga di kaca depan. Akhirnya karena sudah tidak tahan dengan gangguan air akhirnya wiper dioperasikan. Tidak ada yang aneh pada wiper, bila pada Glaco kadang wiper bisa sedikit skip bila kaca kurang basah. Sempat ada gerimis dikit, dan kebetulan sempat sebentar menuju kecepatan hampir 75 kpj, air mulai ada gerak tapi ke samping, itupun tidak banyak.
Sempat nanya-nanya ke dua orang teman yang kebetulan juga memakainya, hasilnya juga sama, air tidak bereaksi seperti Glaco.
Kebetulan sampai tulisan ini dibuat, newbie belum terkena hujan saat mengendarai jadi belum bisa direview lebih lanjut.
Barusan sempat cuci mobil lagi, yang terlihat di kaca samping depan yang dioles Rain Clear dan kaca samping baris kedua yang tidak dioles Rain Clear memang terlihat bahwa jatuhnya air pada kaca yang tidak teroles meninggalkan "film" lapisan air yang agak ogah turun, sedangkan pada kaca yang diberi Rain Clear lebih cepat turun. Tapi untuk kaca bagian depan yang cukup luas tapi sedikit landai, lagi-lagi terlihat berbeda seperti saat cuci mobil saat kaca sudah pernah diberi Glaco. Turunnya air sangat cepat untuk Glaco sehingga proses pembasahan kaca sebelum di shampo terasa seperti sia-sia, sedangkan pada Rain Clear air yang tertinggal agak banyak.
Dari segi performance, Glaco menang telak.
Tinggal dilihat bagaimana performance Rain Clear saat di dalam hujan lebat.

update 7 maret 2014 :
gambar 7 - water beading
Masih penasaran dengan Rain Clear, tanggal 2 Maret sehabis cuci mobil langsung oles lagi Rain Clearnya. Kali ini coba gosok-gosok terus tanpa di wipe. Sayangnya sekitar 1 jam kemudian kaca depan kena hujan jadi terpaksa di lap pakai chamois. Sedangkan kaca belakang tetap dibiarkan tanpa di lap.
Hasilnya selama seminggu ini dari 3 Maret s/d 5 Maret, mobil sempat terkena hujan saat di parkir-an. Tetap belum "beruntung" kehujanan saat berkendara. Bedanya kali ini seperti terlihat di gambar 7 yang difoto di tanggal 5 Maret sehabis terkena hujan, air nampak lebih bulat-bulat, berbeda jauh dibandingkan gambar 4 dan 5. Saat berjalan, sekitar kecepatan 52-55 kpj, butiran air mulai bisa bergerak ke atas, mirip Glaco. Cuman anehnya bisa dikata hanya 2/3 kaca bagian atas saja yang butiran airnnya bisa bergerak ke atas, sedangkan 1/3 bawahnya butiran airnya cenderung diam. Kalau dilihat lagi butiran air yang kecil cenderung tidak bergerak, kecuali bila mulai menempel ke butiran air yang lain membentuk butiran yang lebih besar baru setelahnya bisa bergerak ke atas. Sampai kecepatan di atas 60 kpj bahkan waktu di jalan Juanda sempat jalan sampai 80 kpj air tetap bandel tidak mau bergerak. Jadi kali ini sedikit lebih baik.
Sedangkan kaca belakang karena belum sempat di wipe, pada malam hari terlihat smearing atau terlihat seperti minyak yang melingkar-lingkar menurut putaran sewaktu apply. Hal ini sangat mengganggu pandangan ke belakang, tapi kalau siang hari tidak menjadi masalah. Dan sepertinya juga membuat air lebih susah menempel. Sampai pada satu pagi ternyata ada embun di kaca belakang, dan akhirnya wiper belakang dioperasikan untuk menghapus embun tersebut, hasilnya smearing agak terhapus. Berbeda dengan glaco yang bila sudah mengering akan sedikit susah untuk di wipe, Rain Clear ini lebih mudah untuk di wipe. Hmm sepertinya akan berpengaruh pada durability-nya.
Ntar update lagi kalau "beruntung" kehujanan saat di dalam mobil.

update 9 Maret 2014 :
 gambar 8 - water beading mulai hilang
gambar 9 - water beading mulai hilang
Sampe hari ini masih belum ketemu hujan waktu berkendara.... foto 8 dan 9 adalah kondisi setelah kehujanan di luar di waktu malam hari. Terlihat water beading mulai tidak bulat-bulat, sepertinya untuk urusan durability Rain Clear tidak terlalu bagus.
 gambar 10 - 10 Maret, abis kehujanan, eh waterbeading masih ok
gambar 11 - berkendara di hujan - 12 Maret
Update 12 Maret :
Berkendara di tengah hujan dengan kondisi terakhir apply Rain Clear yang kedua di 2 Maret, hasilnya seperti terlihat di gambar 11, air yang jatuh meninggalkan jejak vertikal. Sapuan wiper cukup terbantu tidak meninggalkan film air / lapisan air. Ada kalanya air bisa jatuh sendiri tapi sering terlihat tension air seperti menolak untuk bergerak sendiri. Kebetulan sore itu juga ganti makai Next G yang diapply Rain Clear sekali di 24 Feb 2014 kalau ga salah ingat. Hasil kaca depan kurang lebih juga sama yaitu lapisan air tersapu bersih bila wiper dijalankan sehingga kaca menjadi clear meskipun air tidak bisa membelah bersih sendiri tanpa bantuan wiper. Pengoperasian wiper secara intermittent dengan kondisi hujan tidak deras adakalanya membuat wiper skip atau tersendat-sendat
Yang terlihat jelas perbedaan dengan Glaco adalah di kaca belakang. Untuk Aerio terlihat tidak terlalu mengganggu tapi harus mengoperasikan wiper supaya lebih jelas pandangannya, sedangkan untuk Next G yang kaca belakangnya yang landai tidak membuat air jatuh dan tidak adanya wiper pada sedan membuat kondisi benar-benar hopeless. Kondisi kaca belakang ini terlihat significant perbedaan antara pakai Glaco dan Rain Clear, bila pakai Glaco, kaca belakang hanya sisa-sisa jalur vertikal air yang cukup renggang jarak antar alur air, alur jejak air pun lebih berupa titik-titik air ketimbang garis air yang sambung memanjang mirip seperti gambar 11.
gambar 12 - Kesimpulan 
Kesimpulan newbie :
Performance : Glaco air bisa menyibak sendiri, hujan kecil dan jalan di tol bisa hampir tanpa menggunakan wiper. Rain Clear masih perlu dibantu oleh wiper meskipun hasilnya tentu berbeda kalau kaca tanpa ada rain repellant sama sekali.
Durabilitas : Glaco sampai beberapa lama pemakaian melewati cuci mobil beberapa kali masih terasa ada sisa efek "daun talas"nya. Rain Clear di sisi lain lumayan kerasa penurunan performancenya, apalagi bila kaca mulai berdebu karena pemakaian.
Wiper Skip : Glaco skipnya cukup parah bila kaca kurang basah sehingga newbie beri 1 star saja, sedangkan Rain Clear lebih smooth meskipun kadang ada skip juga.
Harga : well jelas, Glaco dengan 180rb dan isi kemasan lebih sedikit tentu terasa mahal dibanding Rain Clear dengan 100rb dan isi kemasan lebih banyak
Kemudahan Pakai : Glaco sebenarnya praktis, sayang untuk menghilangkan excess nya cukup butuh tenaga. Sedangkan Rain Clear masih perlu di wipe tapi cukup ringan.

regards,
singachu

Comments

most read in a week

Mencari tau fungsi Relay di fusebox Aerio

Service ASC dibutuhkan, ganti bearing roda dengan magnet ABS Xpander dengan merk NTN {Lay Joseph}

DIY : mendongkrak Grand New Kijang Innova

DIY : Bikin label fungsi fuse dan relay Aerio / Next G

DIY : Fix jok baris kedua Mobilio yang tidak mau melipat ke depan {andyles}